Sepeda pertama kali dibuat di negara Prancis pada 1791. Pada tahun 1817 Baron Von Drais de Sauerbrun membuat sepeda kayu tanpa pedal yang pertama. Sepeda ini disebut Hobby Horse (sepeda kuda-kudaan). Sepeda tersebut belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan. Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais. Dan pada 1839 sepeda memakai pedal pertama kali digunakan, namun bentuknya juga sangat lucu, karena roda depan besar sementara roda belakang kecil. Sehingga cara memakainya pun dibutuhkan keterampilan akrobatik.
Sepeda masuk Indonesia baru di awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1910. Kala itu sepeda yang dipakai para kolonial itu dibawa dari negara asalnya. Baru setelah itu sepeda mulai dipakai para bangsawan, para misionaris dan saudagar kaya. Fiets, begitu para kolonial ini menyebut (menamakan) sepeda. Namun, karena lidah Jawa tak fasih, orang lantas menyebut dengan "pit". Sementara onthel dimaksudkan mengayuh, jadi sepeda onthel ini artinya sepeda yang di kayuh.
Sepeda masuk Indonesia baru di awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1910. Kala itu sepeda yang dipakai para kolonial itu dibawa dari negara asalnya. Baru setelah itu sepeda mulai dipakai para bangsawan, para misionaris dan saudagar kaya. Fiets, begitu para kolonial ini menyebut (menamakan) sepeda. Namun, karena lidah Jawa tak fasih, orang lantas menyebut dengan "pit". Sementara onthel dimaksudkan mengayuh, jadi sepeda onthel ini artinya sepeda yang di kayuh.